“Tadi pagi kami lihat ini karena pascagempa, jadi kami datang pagi-pagi seperti biasa untuk aktivitas sekolah sudah terjadi kerusakan,” ucap Kepala PAUD Menara Ilmu Dewi Ishak.
Sekitar satu pertiga bagian plafon yang terbuat dari bahan gipsum tersebut ambruk dan menimpa beberapa peralatan belajar dan hasil karya pelajar.
“Ketika terjadi tidak ada siapa siapa karena kejadiannya memang mungkin semalam itu,” kata dia.
Dewi mengungkapkan, untuk sementara aktivitas belajar dipindahkan ke aula, karena pada pagi hingga siang hari pihak sekolah membersihkan material plafon yang ambruk.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa dengan magnitudo 6,4 dan kemudian terkoreksi menjadi magnitudo 6,1 mengguncang Gorontalo pada pukul 03.51 WITA.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Sangihe,” ucap Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo Andri Wijaya Bidang.
Ia menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut berlokasi di laut pada jarak 77 kilometer arah barat daya Gorontalo pada kedalaman 132 kilometer.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Plafon sekolah PAUD di Gorontalo ambruk akibat gempa
Artikel Asli