IUMS serukan dukungan untuk Gaza dan rekonstruksi Lebanon
Doha (KLiCk) – Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) pada Minggu (1/12) menyerukan dukungan bagi rakyat Lebanon dalam upaya rekonstruksi, serta menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan untuk Gaza.
Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan Dewan Pengawas IUMS yang berlangsung pada sepanjang akhir pekan lalu di Doha, Qatar.
Dalam pernyataannya, IUMS mengimbau “para ulama umat Islam, kaum elit, dan elemen-elemen masyarakat untuk menjalankan peran mereka dan memperkuat kehadiran dalam mendorong proyek peradaban Islam.”
IUMS juga menekankan pentingnya “menjaga nilai-nilai bersama di antara masyarakat dari berbagai budaya yang melindungi kemanusiaan, martabat, dan fitrah manusia.”
Organisasi tersebut menyatakan “ketidakpuasan dan kesedihan atas kondisi banyak masyarakat Islam dan lainnya yang dilanda konflik, perang, kebencian, serta pelanggaran terhadap nilai dan prinsip dasar.”
IUMS mengecam keras “kejahatan abad ini yang diwujudkan dalam bentuk genosida brutal (oleh Israel) yang menargetkan rakyat di Gaza dan Palestina.”
Dewan Pengawas IUMS juga memutuskan untuk “terus mendukung dan membela perjuangan Palestina, khususnya di Gaza, dengan memberikan perhatian lebih besar pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, pakaian, dan tempat tinggal.”
Dukungan untuk Lebanon
Terkait Lebanon, IUMS menegaskan “solidaritasnya dengan rakyat Lebanon dalam membela kedaulatan dan tanah mereka dari agresi Zionis (Israel).”
Mereka juga mengimbau “dukungan kepada rakyat Lebanon, memberikan bantuan, dan mendorong upaya rekonstruksi serta kompensasi bagi mereka yang terdampak.”
Perkembangan di Suriah
IUMS juga menyatakan bahwa mereka “mengikuti secara cermat perkembangan cepat di Suriah dan dampak potensialnya, serta berdoa kepada Allah agar rakyat Suriah terhindar dari bahaya dan keburukan, diberikan aspirasi mereka, keamanan, stabilitas, dan kesatuan wilayah, serta mendukung tuntutan sah mereka.”
Wilayah Arab saat ini menghadapi perkembangan signifikan yang menarik perhatian dunia.
Dimulai dari genosida yang sedang berlangsung oleh Israel di Jalur Gaza, situasi keamanan di Lebanon di tengah pelanggaran perjanjian gencatan senjata oleh Israel lebih dari setahun setelah konfrontasi, hingga operasi militer yang diluncurkan oleh faksi oposisi bersenjata di Suriah terhadap pasukan rezim Bashar al-Assad.
Faksi-faksi tersebut berhasil menguasai penuh wilayah Idlib dan sebagian besar provinsi Aleppo.
Sumber: Anadolu