Jelang Tahun Baru Imlek, Guangxi jadi pasar buah impor utama di China
Nanning (KLiCk) – Menikmati buah jeruk manis sambil menonton “Gala Festival Musim Semi” atau membawa sekeranjang buah-buahan lezat saat mengunjungi sanak saudara dan teman, buah-buhan telah menjadi belanjaan wajib dalam daftar belanja Tahun Baru Imlek bagi banyak warga China.
Guangxi terkenal dengan julukan “keranjang buah”-nya China. Daerah tersebut secara konsisten menempati peringkat pertama dalam produksi buah nasional China selama beberapa tahun. Dari jeruk bali Shatian, buah naga, hingga jeruk manis, buah-buahan musiman baru pun diluncurkan setiap bulan di Guangxi.
Berkat kedekatan geografisnya yang unik dengan ASEAN, berbagai buah dari kawasan Asia Tenggara kini memasuki pasar, semakin memperkaya ketersediaan buah-buahan untuk Festival Musim Semi.
Menjelang Festival Musim Semi, Pusat Logistik Internasional Produk Pertanian Haijixing Guangxi di China selatan dipenuhi aroma buah-buahan nan harum. Truk-truk besar dan kendaraan roda tiga kecil berlalu-lalang di tengah hiruk pikuk aktivitas tawar-menawar dan suara para pedagang.
Memasuki pasar buah grosir ini, para pembeli disambut dengan keranjang-keranjang kecil berisi buah nangka merah utuh dari Indonesia, keranjang-keranjang berisi buah lengkeng dari Thailand, dan kotak-kotak berisi buah ceri dari Chile. Semua buah-buahan tersebut memberikan kesan “manis” untuk persiapan perayaan.
Konsumen tidak hanya mencari pilihan buah-buahan segar untuk perayaan Tahun Baru Imlek, tetapi juga mendambakan “sesuatu yang baru.” Liu dari Chongqing mengungkapkan bahwa melimpahnya pilihan buah musiman membuat konsumen sulit memilih, suatu kesulitan yang menyenangkan.
Dalam beberapa tahun terakhir, dengan berkembangnya logistik rantai dingin, buah-buahan impor telah memperluas “peta buah” konsumen secara signifikan.
Wawancara dengan beberapa vendor mengungkapkan bahwa stroberi dari Yunnan, ceri asal Chile yang diangkut dari Guangzhou, dan kelapa segar dari Vietnam, semuanya dapat mencapai pasar lokal dalam waktu sehari.
Liao Jiayi, seorang petugas di Bea Cukai Jalur Persahabatan Pingxiang, menjelaskan bahwa menjelang Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek ini, terjadi lonjakan impor buah-buahan dari Asia Tenggara.
Bea Cukai Jalur Persahabatan Pingxiang telah menetapkan jalur hijau khusus bagi produk pertanian dan mengoptimalkan sumber daya regulasi guna meningkatkan pengalaman proses perizinan bagi perusahaan-perusahaan.
Selain itu, badan bea cukai tersebut juga telah memperkuat koordinasi dengan laboratorium-laboratorium pengujian, mempercepat pengujian buah untuk memastikan impor dapat mengantongi izin bea cukai dalam waktu 24 jam, memenuhi permintaan pasar akan buah-buahan segar.
Tan Jiafu, seorang pedagang buah-buahan ASEAN, menjelaskan bahwa buah lengkeng yang dipetik dari kebun buah di Thailand dikirim ke pabrik pengemasan lokal pada hari yang sama untuk diproses dan dikemas.
Tak lama kemudian, buah-buah lengkeng itu dimasukkan kotak dan dikirim ke pasar melalui Jalur Kereta China-Laos atau melalui pelabuhan darat. “Waktu pengangkutan telah dipersingkat, dan kualitas buah menjadi lebih segar. Bisnis terus meningkat seiring kian dekatnya Tahun Baru Imlek,” kata Tan.
Jalur Persahabatan Pingxiang (Pingxiang Friendship Pass) di perbatasan China-Vietnam di Guangxi berfungsi sebagai jalur darat penting yang menghubungkan China dan negara-negara ASEAN.
Di jalur tersebut, truk-truk yang membawa buah lengkeng dan nangka dari Asia Tenggara dengan cepat disebar ke berbagai daerah di China setelah melewati proses perizinan bea cukai yang efisien.
“Menjelang Festival Musim Semi, perusahaan kami mencatatkan peningkatan volume buah-buahan impor, dengan volume impor mencapai 600 ton sejak Januari,” ungkap Li Junwen, manajer umum Guangxi Fuwanai International Freight Forwarding Co., Ltd.
Guna memenuhi permintaan pasar buah-buahan Festival Musim Semi, perusahaan itu menambahkan berbagai opsi buah-buahan, termasuk kelapa segar dari Vietnam, sehingga konsumen memiliki lebih banyak pilihan untuk perayaan Imlek mereka.
Li Xiayu, perwakilan generasi “90-an”, mengatakan bahwa beragam buah segar menambahkan warna dan rasa manis pada perayaan Festival Musim Semi kali ini. “Membawa pulang oleh-oleh buah-buahan segar untuk orang tua sambil menikmati berbagai buah segar memberikan makna positif dan mendatangkan keberuntungan.”
Artikel Asli