Presiden Iran Sebut Kesepakatan Terwujud jika AS Hentikan Pemaksaan

Teheran (KLiCk) – Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Minggu (18/5) mengatakan bahwa mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) dapat terwujud jika pihak AS tidak menerapkan pemaksaan terhadap Teheran.
Pezeshkian menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, yang sedang berkunjung di Teheran.
Demikian menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs web kantor kepresidenan Iran.
“Mencapai kesepakatan dengan AS adalah sesuatu yang dapat dicapai. Namun, untuk mewujudkannya diperlukan satu syarat mendasar bahwa pihak AS harus menghentikan pendekatan yang bersifat pemaksaan,” kata Pezeshkian ketika membahas perundingan tidak langsung antara Iran dan AS yang sedang berlangsung.
Sementara itu, Al Thani menyuarakan dukungan Qatar terhadap Iran dan hak-haknya, mengatakan bahwa tekanan dan pemaksaan telah terbukti tidak efektif ketika berurusan dengan Iran, “sebagaimana ditunjukkan oleh pengalaman.”
Dalam pertemuan terpisah dengan Menteri Luar Negeri Oman Sayyid Badr bin Hamad bin Hamood Albusaidi, yang juga melakukan kunjungan ke Teheran pada hari yang sama, Pezeshkian memuji peran Oman yang “berkomitmen dan konstruktif” dalam menjadi tuan rumah perundingan tidak langsung antara Teheran dan Washington, menurut pernyataan lain dari kantor Pezeshkian.
Difasilitasi oleh Oman, delegasi Iran dan AS sejauh ini telah mengadakan empat putaran perundingan tidak langsung mengenai program nuklir Teheran dan pencabutan sanksi Washington sejak 12 April. Tiga di antaranya berlangsung di Muscat, ibu kota Oman, dan satu di Roma, Italia.
Artikel Asli