Seluruh anggota dewan beasiswa Fulbright mengundurkan diri

New York (KLiCk) – Seluruh 12 anggota dewan yang mengawasi beasiswa Fulbright mengundurkan diri pada Rabu (11/6) sebagai bentuk protes atas apa yang mereka sebut sebagai campur tangan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam pemilihan penerima penghargaan untuk program pertukaran internasional.
Sebuah pernyataan yang dipublikasikan secara daring oleh para anggota dewan tersebut mengatakan bahwa pemerintah (Trump) telah merampas wewenang dewan dengan menolak memberikan penghargaan kepada “sejumlah besar orang” yang telah terpilih untuk belajar dan mengajar di AS dan luar negeri.
Sebanyak 1.200 penerima penghargaan asing lainnya yang telah disetujui untuk datang ke AS sedang menjalani proses peninjauan ulang tidak sah yang dapat menyebabkan mereka ditolak, kata para anggota dewan.
“Setelah pemerintah terus mengabaikan permintaan dewan agar mereka mengikuti hukum, melanjutkan pekerjaan kami akan berisiko melegitimasi tindakan yang kami yakini melanggar hukum dan merusak integritas program bertingkat ini maupun kredibilitas Amerika di luar negeri,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
“Langkah ini diambil karena Presiden Trump dan ajudan-ajudan tertingginya berusaha membelokkan lembaga-lembaga akademis agar sesuai dengan keyakinan ideologis mereka. Pemerintah AS berusaha menahan dana federal, yang terutama digunakan untuk penelitian ilmiah, dari beberapa universitas, dan dalam beberapa kasus menuntut perubahan pada beberapa jurusan,” kata The New York Times dalam laporannya mengenai kemunduran anggota dewan tersebut.
Kongres AS mendirikan Program Beasiswa Fulbright hampir 80 tahun yang lalu untuk meningkatkan pertukaran internasional dan diplomasi Amerika. Program yang sangat selektif itu setiap tahunnya memberikan sekitar 9.000 beasiswa kepada mahasiswa, akademisi, dan profesional di berbagai bidang dari AS maupun dari 160 lebih negara lainnya.
Artikel Asli