Indeks sentimen bisnis Jepang merosot di tengah kekhawatiran tarif AS

Tokyo (KLiCk) – Indeks sentimen bisnis (business sentiment index/BSI) untuk perusahaan-perusahaan besar di Jepang turun menjadi minus 1,9 pada kuartal April-Juni, menandai angka negatif pertama dalam lima kuartal terakhir, seiring kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) membawa tekanan berat bagi para pengekspor, tunjuk data resmi pada Kamis (12/6).
Penurunan ini terutama didorong oleh sektor manufaktur, yang mencatat BSI minus 4,8, tunjuk data yang dirilis oleh Kantor Kabinet dan Kementerian Keuangan Jepang.
Industri-industri yang terdampak oleh tarif AS mengalami kemerosotan yang paling jelas, dengan indeks industri baja turun menjadi minus 29,1 dan sektor otomotif dan suku cadang otomotif di angka minus 16,1 akibat melemahnya permintaan domestik dan internasional.
Industri nonmanufaktur juga memasuki zona negatif untuk pertama kalinya dalam 11 kuartal, membukukan BSI minus 0,5.
Penurunan ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengadaan dalam perdagangan grosir dan turunnya pendapatan pemasaran di sektor penyiaran dalam area informasi dan komunikasi.
Ke depannya, perusahaan-perusahaan besar memperkirakan BSI akan pulih menjadi plus 5,2 untuk periode Juli-September dan plus 6,1 untuk periode Oktober-Desember, sebagian didorong oleh pertumbuhan yang diperkirakan terjadi dalam pesanan yang berkaitan dengan semikonduktor.
Seorang pejabat Kementerian Keuangan Jepang menyatakan bahwa pemerintah akan memantau dengan saksama tren korporat, seraya menyebutkan bahwa risiko-risiko negatif terhadap perekonomian berasal dari kebijakan perdagangan dan inflasi AS.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita KLiCk.
Artikel Asli