Kemenkeu China janji akan tingkatkan belanja fiskal pada 2025
Beijing (KLiCk) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) China berjanji akan meningkatkan belanja fiskal dan penerbitan obligasi pemerintah pada 2025, memberikan dukungan yang lebih kuat untuk meningkatkan stabilitas ekonomi.
Negara itu akan mengadopsi kebijakan fiskal yang lebih proaktif tahun depan dan memastikan kebijakan fiskal tersebut senantiasa kuat dan berdampak, menurut pernyataan Menteri Keuangan China Lan Fo’an dalam konferensi kerja fiskal nasional yang digelar selama dua hari dan berakhir pada Selasa (23/12).
Posisi kebijakan fiskal tersebut sejalan dengan pengumuman yang dibuat pada Konferensi Kerja Ekonomi Pusat (Central Economic Work Conference) yang krusial baru-baru ini. Dalam konferensi tersebut, para pembuat kebijakan memutuskan untuk mengimplementasikan kebijakan moneter yang “cukup longgar” pada 2025, menandai perubahan signifikan dari kebijakan yang “hati-hati” selama 14 tahun terakhir.
Keputusan itu dibuat seiring China bersiap untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi di dalam maupun luar negeri serta mempertahankan pemulihan yang stabil dan kuat.
Lan mengatakan China akan menetapkan rasio defisit terhadap produk domestik bruto (PDB) yang lebih tinggi pada 2025, meningkatkan intensitas belanja fiskal, memastikan pengerahan dana yang lebih cepat, dan mengoptimalkan struktur belanja fiskal, dengan fokus yang lebih tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong konsumsi, dan mempertahankan momentum pertumbuhan.
Menurut pernyataan yang dirilis setelah konferensi kerja fiskal, prioritas fiskal utama China tahun depan akan meliputi meningkatkan permintaan domestik, membangun sistem industri yang dimodernisasi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendukung pembangunan terintegrasi perkotaan-pedesaan, membangun peradaban ekologis, dan mendorong keterbukaan berstandar tinggi.
China akan terus berupaya untuk mencegah dan meredam risiko di sektor-sektor utama dan terus meningkatkan penyaluran dana ke pemerintah setempat, ujar Lan.
Ia menyebut China juga akan meningkatkan upaya untuk mengendalikan peningkatan baru dalam “utang tersembunyi” pemerintah setempat dan bergerak lebih cepat untuk mereformasi dan mengubah platform pendanaan pemerintah setempat.
Artikel Asli