Dunia

Komisi Eropa ingatkan China agar hindari eskalasi terkait tarif AS

Istanbul (KLiCk) – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri China Li Qiang memperingatkan agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut terkait tarif impor Amerika Serikat.

“Presiden menyerukan resolusi yang dinegosiasikan terhadap situasi saat ini, dengan menekankan perlunya menghindari eskalasi lebih lanjut,” kata Ursula von der Leyen dalam pernyataan Komisi Eropa pada Selasa.

Presiden menekankan tanggung jawab China dan Eropa untuk mendukung sistem perdagangan yang kuat dan terstruktur, bebas, adil, dan didasarkan pada kesetaraan.

“Presiden menggarisbawahi pentingnya stabilitas dan prediktabilitas untuk ekonomi global,” tambah pernyataan itu, dengan menyebutkan bahwa von der Leyen menunjukkan peran penting China dalam menangani kemungkinan pengalihan perdagangan yang disebabkan oleh tarif.

Perdana Menteri China dan von der Leyen membahas pembentukan mekanisme untuk memantau potensi pengalihan perdagangan dan merespon “dengan tepat” terhadap setiap perkembangan.

“Dia juga mengingatkan urgensi solusi struktural guna menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan bilateral dan memastikan akses yang lebih baik bagi bisnis Eropa, produk, dan layanan ke pasar China,” kata pernyataan itu.

“Dia mengajak China untuk mengintensifkan upayanya untuk memberikan kontribusi yang berarti terhadap proses perdamaian,” tambah pernyataan.

Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu mengumumkan bahwa ia akan mengenakan tarif tambahan sebesar 34 persen di atas tarif 20 persen yang dikenakan sebelumnya tahun ini, sebagai bagian dari tarif “timbal balik” terhadap beberapa negara. Dia juga mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen jika Beijing tidak menarik tindakan pembalasan mereka.

Untuk impor dari Uni Eropa, Trump telah mengenakan tarif sebesar 20 persen.

Sumber: Anadolu


Artikel Asli

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button