Dunia

KTT BRICS di gelar di Brazil, berikut tema hingga pemimpin yang absen

Istanbul (KLiCk) – Para pemimpin dan perwakilan dari aliansi BRICS berkumpul pada Minggu dan Senin di Rio de Janeiro, Brasil, dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahunan ke-17 kelompok tersebut.

Pertemuan puncak ini ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, termasuk serangan Israel dan Amerika Serikat terhadap Iran, yang telah menjadi anggota BRICS sejak 2024, serta genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, dan perang di Ukraina.

Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih dan ancaman tarif terbarunya, telah menimbulkan kekhawatiran bagi kelompok ini.

Artikel Terkait

Pertemuan dua hari ini dipimpin oleh Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, dengan agenda utama mencakup perdagangan dan investasi, kerja sama keuangan, kecerdasan buatan (AI) dan tekbologi, kesehatan global dan aksi iklim.

Apa itu BRICS?

Aliansi tersebut telah berkembang menjadi 11 anggota, termasuk Arab Saudi, Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia yang menjadi anggota terbaru.

Sebanyak 10 negara tambahan, seperti Vietnam, Nigeria, dan Malaysia, juga telah bergabung sebagai “negara mitra” resmi, sebuah kategori baru yang diperkenalkan pada KTT BRICS ke-16 di Rusia.

Blok ini memposisikan diri sebagai wakil negara-negara Global Selatan, dengan menyumbang sekitar 44 persen dari PDB global dan lebih dari 56 persen dari populasi dunia.

BRICS mendorong tatanan dunia multipolar dan ekspansi keanggotaan, dan berupaya untuk menyaingi pengaruh Barat di garis depan panggung global.

Siapa yang hadir, siapa yang tidak?

Yang secara mencolok tidak hadir dalam KTT tersebut adalah dua pemimpin yang merupakan pendiri BRICS, yaitu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping.

Putin, yang menghadapi surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC), akan berpartisipasi secara virtual. Sementara itu, delegasi Rusia di Brasil dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Xi Jinping untuk pertama kalinya tidak hadir secara langsung sejak menjabat sebagai Presiden China dalam 12 tahun terakhir.

Menurut laporan media, Beijing telah melapor kepada pemerintah Brasil bahwa Xi tidak akan hadir di acara tersebut dikarenakan adanya benturan jadwal. Perdana Menteri China, Li Qiang, diperkirakan akan hadir menggantikannya.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga dilaporkan tidak akan hadir dalam pertemuan puncak ini.

Sementara itu, beberapa tokoh penting yang dipastikan hadir antara lain Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, serta Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Apa yang dibahas?

BRICS berupaya meningkatkan kerja sama antar negara-negara Global Selatan dengan menciptakan sistem keuangan alternatif, mengurangi ketergantungan terhadap dolar, serta meningkatkan representasi yang lebih besar di lembaga-lembaga global.

Dengan tema tahun ini “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance,” negara-negara BRICS akan membahas berbagai topik.

Brasil disebut-sebut akan berfokus pada enam topik utama, yakni kerja sama kesehatan global, perdagangan, investasi dan keuangan, perubahan iklim. Brasil juga akan menekankan kecerdasan buatan, tata kelola, keamanan multilateral dan arsitektur perdamaian, serta pengembangan kelembagaan.

Sumber: Anadolu

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita KLiCk.


Artikel Asli

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button