Launching Sekolah Lansia “MOHUYULA di Desa Luwoo
KLiCK Gorontalo – Dalam upaya mengembangkan program Sekolah Lansia di seluruh daerah di Indonesia, BKKBN provinsi Gorontalo meresmikan Sekolah Lansia Mohuyula didesa Luwoo Kecamatan Talaga Jaya kabupaten Gorontalo, Selasa 29/10/2024.
Kegiatan di buka langsung oleh Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo Faisal Fahmi yang dihadiri oleh Kadis DPPKB Kab Gorontalo Rismawaty arsyad, Aleg DPRD kab Gorontalo Ramsi Sondak, Camat Talaga Jaya Muhamad Rizal Botutihe serta peserta didik sekolah lansia.
Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo Faisal Fahmi menyampaikan bahwa Sekolah Lansia adalah salah satu upaya pendidikan secara non formal yang dilakukan sepanjang hayat bagi lanjut usia untuk mewujudkan lansia yang SMART, lansia perlu diintervensi pada aspek 7 dimensi lansia tangguh.
“Tujuannya adalah untuk membantu para lansia meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan mereka dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, ketrampilan sosial, ketrampilan finansial dan ketrampilan teknologi dengan demikian lansia dapat meningkatkan kualitas hidupnya” ujarnya.
Kadis DPPKB Kab Gorontalo Rismawaty arsyad menambahkan dengan di launchingnya sekolah lansia MOHUYULA, keberadaan sekolah lansia di kabupaten Gorontalo menjadi tiga sekolah lansia di tiga kecamatan, Kecamatan Tilango, Limboto, serta Kecamatan Talaga Jaya tepatnya didesa Luwoo.
“Substansi dari sekolah lansia ini kami ingin membentuk lansia lansia yang tangguh dalam dalam artian mereka ini menua tapi tetap sehat, tetap aktif, tetap mandiri sehingga lansia ini nanti mereka akan dididik ini bagaimana menjadi Lansia yang aktif dan mandiri, karena dari 7 dimensi dasar lansia, itu membutuhkan kolaborasi lintas sektor tuturnya.
Sementara itu Ramsi Sondak Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo yang juga menaungi bidang pendidikan di komisi 1 serta pencetus sekolah lansia di kecamatan Talaga Jaya ini menyatakan dengan melihat begitu banyak para lansia yang sebenarnya masih punya potensi.
“Saya coba membangun komunikasi dengan teman-teman dari BKKBN, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan untuk bagaimana kita aktifkan kembali lansia ini untuk bisa mengisi hidupnya, yang seperti kita ketahui lansia itu kan biasanya cuma jaga cucu untuk menghibur diri mereka”
Dengan adanya sekolah Lansia ini para lansia bisa pro aktif kegiatan-kegiatan, mereka bisa punya pengetahuan artinya tambahan pengetahuan bagaimana minimal untuk kesehatan dirinya, menghindari kepikunan, dan yang lain-lainnya “ya penyakit-penyakit orang tua ucap Aleg yang biasa di sapa Ka Iyon ini.
Ramsi Sondak menambahkan, “Hari ini tercatat kita punya 50 lansia, terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak untuk angkatan pertama, nanti setelah itu kita lihat kalau masih ada yang berkeinginan untuk menjadi peserta didik kita bangun lagi untuk angkatan keduanya.
Dan ini kita mulai dari desa luwoo, kalau misalnya ada respon juga dari desa-desa tetangga, khususnya di kecamatan Talaga Jaya nanti kita kembangkan, kenapa tidak” Selama ada keinginan dari orang tua (lansia) yang punya keinginan untuk hidup sehat, hidup mandiri dimasa tuanya.
” Peran aktif lintas sektor yang saya harapkan artinya keterlibatan semua pihak inikan ada BKKBN, ada DinasPemberdayaan perempuan, nah yang lain jangan hanya menutup mata lah terhadap hal-hal yang berkembang di masyarakat.
Mari kita kerjasama dan membangun apa yang sudah ada karena sesuai undang-undang pakir miskin dan orang tua dipelihara oleh negara dan ini menjadi kewajiban kita bersama, kita harus berdiri disitu Siap mengambil bagian dari negara itu” tegas Ramsi.(Rdy_01)