Hal tersebut diungkapkan Robert pada rapat koordinasi TPAKD yang dihadiri oleh pemerintah provinsi, kabupaten kota, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, perbankan dan instansi lainnya di Kota Gorontalo, Kamis.
“Kita melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi, yang pada gilirannya mendorong ekonomi daerah,” ucap Robert Sianipar.
Ia menjelaskan, rapat koordinasi itu dilakukan agar OJK bersama pemerintah daerah, pemangku kebijakan hingga industri keuangan termasuk pelaku usaha duduk bersama untuk membahas literasi dan inklusi keuangan daerah.
Pada kegiatan itu, OJK menghadirkan salah satu perusahaan yang mengolah komoditas unggulan Gorontalo yaitu jagung.
“Ini bisa dilakukan supaya bisa memberikan peningkatan kesejahteraan ke para petani kita. jadi penting jadi upaya-upaya penyelarasan evaluasi program, supaya manfaatnya lebih dirasakan,” kata dia.
Menurut Robert, lembaga jasa keuangan siap melakukan pembiayaan, dan menanti peran pemerintah melakukan edukasi pendampingan ke masyarakat agar bisa meningkatkan kapasitas produksi atau menghasilkan produk lain yang lebih bernilai ekonomi.
“Tentunya bisa meningkatkan upaya-upaya pemberantasan kemiskinan masyarakat dengan memperoleh gambaran ekonomi, kemudian peran partisipasi lembaga jasa keuangan untuk membiayai,” ujar dia.
Rapat koordinasi tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya analis senior akses keuangan OJK Biena Hairlambang dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif serta perwakilan dari PT. Seger Agro Nusantara Site Pulubala.
Artikel Asli