DAERAHGORONTALO

Rumah pemulihan gizi jadi penanganan stunting Pemprov Gorontalo

Kabupaten Gorontalo (KLiCk) – Bele Mo’o Sehati atau rumah pemulihan gizi menjadi strategi penanganan tengkes (stunting) Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan dapat menjadi pelayanan satu kali selesai atau one stop service.

Hal itu disampaikan Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin usai meluncurkan Bele Mo’o Sehati di Puskesmas Tilango, Desa Tabumela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Rabu (7/11).

Ia mengatakan, adanya rumah pemulihan gizi itu di Desa Tabumela dapat dibarengi dengan program makan bergizi gratis. Sehingga upaya dalam menciptakan generasi sehat dan berkualitas dapat dilakukan dengan cepat.

“Kita lihat anak-anak yang ada di sini mungkin umurnya 4-5 tahun. Generasi emas pada tahun 2045 mendatang berarti umur mereka berada pada umur angkatan kerja atau 25 tahun. Kalau kita tidak bina dari sekarang, mereka akan jauh tertinggal, nanti di provinsi lain lebih maju kita Provinsi Gorontalo akan tertinggal,” ungkap Rudy.

Rudy menilai, perlu adanya kerja sama untuk menciptakan generasi emas yang akan datang. Jika tidak dibina dan diintervensi dari sekarang, maka Gorontalo tidak bisa menciptakan SDM yang berkualitas dan akan tertinggal dari daerah-daerah lain. Ia pun akan berupaya bersama pemerintah provinsi untuk terus mendorong intervensi itu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa mengatakan Bele Mo’o Sehati sebelumnya telah dilaksanakan di Kota Gorontalo dan Bone Bolango. Selanjutnya akan dilaksanakan di Kabupaten Boalemo, Pohuwato, dan Gorontalo Utara.

“Prevalensi stunting di desa Tabumela ini 27 persen jadi terima kasih kepada teman teman di Puskesmas yang sudah melakukan pengukuran dengan baik di tempat lain biasa yang mereka dapatkan cuma 5 6 persen disini mereka dapatkan 27 persen dan itu menandakan bahwa teman teman di lapangan di puskesmas sudah bisa melakukan pengukuran dengan baik,” ucap dia.

Di Kabupaten Gorontalo, strategi ini akan menyasar anak-anak balita sebanyak 76 sasaran sesuai data yang ada dan pada pelaksanaannya akan didukung oleh lintas program, lintas sektor terkait hingga swasta.

Harapannya, strategi itu tidak hanya akan dilakukan oleh pemerintah provinsi, namun dapat dicontoh oleh pemerintah kabupaten juga.

 


Artikel Asli

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button