Ia mengatakan pelatihan sangat diperlukan dalam rangka memberikan disability awareness. Terlebih pada tahun ini FSB khususnya jurusan Sendratasik telah menerima satu mahasiswa tunarungu yang akan mengikuti rangkaian proses pendidikan dan pembelajaran.
“FSB sangat membuka diri dengan pendidikan inklusif untuk mahasiswa difabel sesuai dengan ketentuan undang-undang. Tentunya dengan pelatihan ini, dosen akan siap memberikan pelayanan kepada mahasiswa difabel yang ada di jurusan Sendratasik,” kata Nonny.
Wakil Rektor bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Dr. Harto Malik, M.Hum mengatakan jika berbicara tentang pelayanan terhadap difabel, yang pertama perlu disiapkan adalah sumberdaya manusia dosen.
Menurutnya unsur yang bersentuhan langsung dengan layanan akademik terhadap mahasiswa difabel yakni dosen, sehingga pemahaman dosen terkait layanan difabel harus diperkuat sehingga pelayanan dapat berjalan optimal.
“Saat ini FSB baru memiliki mahasiswa tuna rungu, maka SDM yang akan memberikan pelayanan harus disiapkan dengan sebaik-baiknya. Proses evaluasi dan perbaikan layanan harus terus dilakukan agar relevan dengan kebutuhan mahasiswa khususnya difabel,” imbuhnya.