Wisatawan China diproyeksi topang pertumbuhan pariwisata Malaysia

Kuala Lumpur (KLiCk) – Meskipun prospek ekonomi suram, Hong Leong Investment Bank memproyeksi kekuatan pariwisata di Malaysia tetap solid, didukung oleh gelombang kedatangan wisatawan asal China yang kuat.
Lembaga riset itu mengatakan dalam laporannya pada Kamis (26/6) bahwa angka pariwisata Malaysia pada kuartal pertama (Q1) cukup kuat, terlihat dari jumlah kedatangan dan penerimaan wisatawan yang tumbuh masing-masing sebesar 10 persen dan 24 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 6,4 juta dan 27,5 miliar ringgit (1 ringgit = Rp3.844), atau 6,5 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.292). Sementara, pengeluaran rata-rata per wisatawan meningkat menjadi 4.300 ringgit.
“Hal ini dapat dikaitkan dengan lonjakan tajam kedatangan wisatawan China selama tiga bulan pertama tahun ini (naik 27 persen secara tahunan),” ungkap lembaga riset itu.
Pariwisata Malaysia telah menetapkan rekor target kedatangan wisatawan sebesar 31,3 juta dan 125,5 miliar ringgit dalam penerimaan untuk tahun 2025, menandai aspirasi pertumbuhan ambisius masing-masing sebesar 25 persen dan 23 persen (yoy).
Hong Leong menyoroti wisatawan China cenderung menghabiskan waktu liburan yang lebih lama dan melakukan pembelanjaan wisata yang lebih tinggi di Malaysia.
Lembaga riset itu juga menghimpun bahwa Malaysia merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara pada kuartal pertama, yang berarti negara itu memperoleh keuntungan karena menjadi Ketua ASEAN dan kampanye menjelang Tahun Kunjungan Malaysia (Visit Malaysia Year) 2026.
Tahun depan, Kementerian Pariwisata Malaysia menargetkan untuk menyambut kedatangan 35,6 juta wisatawan mancanegara, mewakili peningkatan 14 persen (yoy) dan penerimaan negara sebesar 147,1 miliar ringgit, atau naik 17 persen (yoy).
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita KLiCk.
Artikel Asli